• Posted by : Unknown Kamis, 07 April 2016


     
    Mengapa kita terlahir berbeda?
     
     
     
     
     
    Dunia ini terdiri dari berjuta-juta manusia, yang tentunya mempunyai status yang berbeda. Zaman pun terus berubah, di era globalisasi ini mereka orang-orang yang kaya semakin kaya dan sebaliknya mereka yang miskin semakin miskin. Apakah ini adalah nasib? Banyak orang-orang yang menyalahkan hidupnya sendiri yang kurang beruntung, tetapi mereka tidak memahami arti dari hidupnya.

     Nasib bukan lah alasan. Kita terlahir sudah menurut kekuatan kamma yang mendukung. Seperti yang telah di ajarkan oleh Sang Buddha “ Apa yang ditabur begitu pula yang akan dipetikya” dari Sabda ini dapat kita ketahui bahwa keadaan kita pada saat ini maupun orang-orang yang terlihat kaya-miskin, tampan-cantik, pandai-kurang pandai itu semua merupakan buah, buah dari perbuatan-parbuatan yang dilakukannya pada masa lampau yang dipetiknya pada saat ini. 

    Mereka yang suka menyakiti binatang maka ia akan terlahir dengan umur pendek, mereka yang suka mengambil barang orang lain atau hidup dengan penuh kekikiran maka ia akan terlahir sebagai orang yang miskin dan sebaliknya mereka yang senang akan perbuatan baik dan sengan berdana maka ia terlahir sebagai orang yang berkecukupan atau kaya. Sehingga perbuatan-perbuatan baik maupun buruk yang kita lakukan itu akan menghasilkan akibat. Dan akibat ini pula merupakan sebab lain yang menghasilkan akibat yang lain dan begitu seterusnya.

    Perlu kita ingat bahwa kita hidup bukan hanya saat ini, pada masa lampau pun kita juga pernah terlahir menjadi sekarang,  dan yang sekarang ini pula akan menentukan diri kita yang akan datang setelah kita mengalami kematian. sehingga kematian manusia yang kita lihat hanyalah merupakan perubahan wujud atau bentuk saja. Karna sesungguhnya arus kehidupan dari orang yang meninggal itu telah lahir kambali secara otomatis di suatu alam bahkan dibumi ini entah sebagai dewa, manusia, setan, atau makhluk dalam neraka dan yang pastinya ditentukan oleh kamma masing-masing.

     Mau atau tidak mau inilah kamma yang harus kita terima. Kita lahir adalah dukkha, ketika kita tidak mengerti apa hakikat dari kehidupan ini dan terus  memelihara 3 akar kejahatan yaitu Lobha, Dosa dan Moha maka selama itu pula kita akan terus terlahir kembali dalam Samsara. Siapa yang tidak menginginkan menuju Nibbana? Pastinya kita semua ingin menuju Nibbha. Buddha telah menunjukan jalan menuju Pantai Seberang hanya bagaimana kita dapat melalui jalan tersebut. 

    Hidup diliputi oleh kelahiran dan kematian, apabila kita berbuat jahat apalah arti hidup kita ini? Marilah kita semua untuk berbuat kebajikan dan menjauhkan diri dari perbuatan jahat seperti dalam inti ajaran Buddha :

    Sabbapapassa akaranam, Kusalassa upasampada,
     Sacitta pariyoda panam, Etam Buddhana sasanam”. 

    Janganlah berbuat kejahatan, perbanyaklah berbuat kebajikan, Sucikan hati dan pikiran, inilah inti ajaran para Buddha.

    Semoga artikel ini menambah pengetahuan dan manfaat bagi kita semua. Sehingga kita dapat hidup dengan penuh kesadaran dan dapat mengakiri Samsara.

    Sadhu sadhu sadhu…

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • Copyright © - Jendela Dunia

    Jendela Dunia - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan